Prinsip-Prinsip Dasar Arus Listrik Dan Tegangan

 

Arus listrik adalah aliran partikel bermuatan listrik melalui suatu bahan penghantar seperti kawat atau logam. Arus listrik dapat diukur dengan satuan ampere (A). Arus listrik akan terjadi jika ada perbedaan potensial atau tegangan antara dua titik dalam sebuah sistem.

Tegangan atau voltase adalah perbedaan potensial listrik yang terjadi antara dua titik dalam sebuah sistem. Tegangan dapat diukur dengan satuan volt (V). Tegangan merupakan faktor yang menentukan besarnya arus yang terjadi dalam suatu sistem.

Resistansi adalah kemampuan suatu bahan untuk menghambat arus listrik yang melewati bahan tersebut. Resistansi dapat diukur dengan satuan ohm (Ω). Semakin kecil resistansi suatu bahan, maka semakin besar arus yang dapat melewati bahan tersebut.

Hubungan antara arus, tegangan, dan resistansi dapat dijelaskan dengan hukum Ohm, yang menyatakan bahwa arus yang terjadi dalam sebuah sistem adalah sama dengan tegangan dibagi dengan resistansi. Matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai persamaan I = V/R, di mana I adalah arus (A), V adalah tegangan (V), dan R adalah resistansi (Ω).

Prinsip-prinsip dasar arus listrik dan tegangan ini merupakan dasar dari elektronika dasar dan merupakan dasar dari sebagian besar sistem elektronik yang ada. Memahami prinsip-prinsip dasar ini akan membantu Anda dalam memahami cara kerja dan cara menyusun sistem elektronik yang lebih kompleks


Selanjutnya, dalam elektronika dasar, Anda juga akan mempelajari tentang komponen elektronik dasar seperti resistor, kapasitor, dan transistor.

Resistor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghambat arus listrik yang melewati komponen tersebut. Resistor dapat dibuat dari berbagai macam bahan, seperti karbon, logam, atau bahan semi-konduktor, dan memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda. Resistor digunakan dalam berbagai macam aplikasi, seperti mengatur tingkat arus yang melewati sebuah komponen, mengubah tegangan listrik, atau menyaring sinyal listrik.

Kapasitor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor terdiri dari dua elektroda yang terpisah oleh bahan isolator, dan dapat menyimpan muatan listrik dengan mengubah nilai permittivitas bahan isolator tersebut. Kapasitor digunakan dalam berbagai macam aplikasi, seperti menyaring sinyal listrik, menstabilkan tegangan, atau mengatur tingkat arus yang melewati sebuah komponen.

Transistor adalah komponen elektronik yang digunakan sebagai saklar elektronik atau amplifier sinyal. Transistor terdiri dari tiga kaki yang disebut emitor, basis, dan kolektor, dan dapat memperbesar sinyal listrik dengan menggunakan arus kecil pada kaki basis. Transistor digunakan dalam berbagai macam aplikasi, seperti memperbesar sinyal, mengontrol arus listrik, atau menghasilkan sinyal digital.

Memahami komponen elektronik dasar seperti resistor, kapasitor, dan transistor akan membantu Anda dalam memahami cara kerja sistem elektronik yang lebih kompleks dan membantu Anda dalam menyusun rangkaian elektronik sesuai dengan kebutuhan


Prinsip-Prinsip Dasar Arus Listrik Dan Tegangan Prinsip-Prinsip Dasar Arus Listrik Dan Tegangan Reviewed by Haris Yuana on Januari 08, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Jangan lupa like, share, komentar, dan subscribe channel youtube kami. Terimakasih.

Diberdayakan oleh Blogger.